Sabtu, 30 Mei 2009

Peninjauan KWT Alamanda

Rabu, 27 Mei 2009 pukul 09.00 WIB Kelompok Wanita Tani (KWT) Alamanda Kelurahan Keparakan mendapat kunjungan dari tim penilai Lomba KWT tingkat kota Yogyakarta.

Berikut profil dari KWT Alamanda Kelurahan Keparakan :

Kelompok Wanita Tani ALAMANDA berdiri pada tanggal 1 November 2007 di Keparakan Kidul kelurahan Keparakan kecamatan Mergangsan, dengan tujuan menjadikan kelurahan Keparakan sebagai sentra budidaya tanaman hias. Pada awal berdirinya, KWT Alamanda berkiprah dalam kegiatan budi daya tanaman hias, antara lain anggrek, Aglonema, Adenium, Euphorbia dan Sanseviera. Adapun lahan yang digunakan adalah halaman rumah masing-masing anggota seluas 50-100 m2.

Namun seiring dengan perkembangan, KWT ALAMANDA saat ini sedang merintis usaha tanaman buah, tanaman obat dan produksi makanan olahan berbahan baku non beras. Kondisi ini sejalan dengan program pemerintah antara lain :
1. Ikut mendorong peningkatan produksi pertanian non beras dalam negeri sebagai makanan alternatif
2. Meningkatkan nilai ekonomis, jika diolah lebih lanjut untuk lebih dikenal dan digemari masyarakat
3. Meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat

Sebagai bukti keseriusan, KWT Alamanda pada tanggal 12 April 2009 me-launching program Kebun Budidaya Sirih Merah, oleh lurah Keparakan, Rajwan Taufiq, SIP di lokasi kebun, RT 50 RW 11 Keparakan Kidul. Menurut ibu Sri Pujiastuti Suryanto selaku ketua, budidaya sirih merah ini merupakan kerjasama kemitraan antara KWT Alamanda dengan PJ. Sekar Kedaton Blunyah Rejo Yogyakarta, dengan jangka waktu 3 tahun. Bentuk awal kerjasama adalah pemberian 400 batang sirih merah senilai Rp. 50.000,00 per poliback, sehingga total bantuan adalah Rp. 20.000.000, digulirkan kepada seluruh anggota. Selanjutnya, pihak PJ. Sekar Kedaton akan menerima hasil panen berupa daun segar sirih merah, berapapun hasil produksi yang dihasilkan oleh KWT Alamanda. Bentuk kerjasama lainnya adalah KWT ALAMANDA bisa mengembangkan tanaman sirih merah dari bibit yang dikirim PJ. Sekar Kedaton untuk meningkatkan hasil produksi yang dihasilkan. Perbanyakan tanaman sirih merah yang dihasilkan akan digulirkan ke kelompok tani lainnya dan bisa dikerjasamakan lagi dengan PJ. Sekar Kedaton.

Sampai saat ini KWT ALAMANDA mempunyai aset berupa 2 unit rumah sirih merah, 2 unit rumah anggrek, 200 batang berbagai jenis tanaman hias, 400 batang sirih merah, 100 pot, 100 alat perawatan, 100 unit media tanam, 1.200 m2 lahan pekarangan, 25 zak kompos, 40 botol pupuk organik (padat, cair) dan pupuk kimia. Sedangkan daerah pemasarannya meliputi propinsi Jawa Tengah dan DIY. Satu hal yang patut dibanggakan adalah meskipun masih berusia dini, pada bulan Mei 2009 KWT ALAMANDA ditunjuk mengikuti lomba antar KWT mewakili kecamatan Mergangsan.

Kendala-kendala yang dihadapi oleh KWT ALAMANDA adalah :
1. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan teknik dalam mengolah hasil panen dan perawatan tanaman pasca panen sirih merah, sehingga perlu pelatihan dari pihak terkait
2. Kurangnya pengetahuan pengemasan dan teknik pemasaran hasil produksi
3. Keterbatasan modal kelompok untuk mengembangkan usaha di bidang produksi makanan dengan bahan baku non beras

Pengurus KWT ALAMANDA adalah sebagai berikut :
Ketua : Ny. Sri Pujiastuti Suryanto
Sekretaris : Ny. Rita Multiastuti Soedaryanto
Bendahara : Ny. Sutrisno
Pemasaran : Ny. Dian Effendi
Anggota : Ny. Hj. Suistiyahmi Sumardi, Ny. Sri Pudjiyanti Yanton, Ny. Assaban Pranoto, Ny. Lies Widodo, Ny. Ari Purwanti, Ny. Soempono, Ny. Martutik Djauzi, Ny. Sri Widiastuti Fachruddin

Bagi pembaca yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang KWT ALAMANDA, bisa menghubungi di sekretariat : Keparakan Kidul Mg I/1301 RT 53 RW 12 Yogyakarta 55152 Telp. 0274-389070.

1 komentar:

  1. kalau kerjasama penanaman sirih merah gimana prodedur dan syaratnya? mohon info trims anto jogyakarta. supantoir@yahoo.co.id

    BalasHapus