Jumat, 09 Maret 2012

Pelatihan Chlorine Diffuser

Kelurahan Siaga Kelurahan Keparakan mengundang 1 orang pengurus RW dan 1 orang kader untuk hadir pada :

Hari, tgl : Sabtu, 10 Maret 2012
Pukul : 15.30 WIB
Tempat : Kelurahan Keparakan
Acara : Pelatihan dan Serah Terima Chlorine Diffuser

Hasil Pertemuan :

Salah satu upaya meningkatkan kualitas air secara mikrobiologi adalah dengan desinfeksi. Adapun desinfeksi ini dimaksudkan untuk membunuh bakteri pathogen (penyebab penyakit) yang penyebarannya melalui air dengan cara :
  1. Kimia : Dengan penambahan bahan kimia, seperti : kaporit, Ozone.
  2. Fisik : Yaitu dengan pemanasan dan penggunaan sinar ultr violet.
Bahan kimia yang paling banyak digunakan untuk mendesinfeksi air adalah CHLOR dan senyawa chlor yang disebut CHLORINASI. Chlorinasi di Indonesia biasanya menggunakan KAPORIT (Ca(OCl)2), karena murah murah, mudah didapat dan mudah penanganannya.
Untuk memudahkan dalam membubuhkan kaporit ke dalam air maka dibuatlah suatu alat pembubuh kaporit yang disebut CHLORINE DIFFUSER.

ASPEK-ASPEK DESINFEKSI
Kecepatan dan keampuhan disinfektan tergantung dari beberapa factor, yaitu :
  1. Jenis : Jenis mikroorganisme mempunyai kepekaan tertentu terhadap disinfektan.
  2. Jumlah : Jumlah mikroorganisme yang besar terutama yang pathogen akan memerlukan dosis disinfektan yang besar pula.
  3. Umur : Umur mikroorganisme akan berpengaruh pula terhadap efektifitas disinfektan.
  4. Penyebaran : Mikroorganisme yang menyebar akan mudah ditembus oleh disinfektan
  5. Waktu kontak : Untuk dapat bergfungsi dengan optimal, disinfektan harus mempunyai waktu kontak yang cukup dengan air yang diproses.
PRINSIP KERJA CHLORINE DIFFUSER
  1. Pembubuhan kaporit secara perlahan pada sarana air bersih.
  2. Terjadinya diffuse (pencampuran) kaporit dalam tabung dengan air secara perlahan.
  3. Pengaturan kadar chlor yang keluar sesuai kebutuhan.

CARA PEMBUATAN
  • Bahan-bahan
  1. Pipa PVC 2 “, panjang 50 cm
  2. Pipa PVC 1 ¼ “, panjang 35 cm
  3. Dop PVC 2” dan 1 ¼ “ masing-masing 2 buah
  4. Pasir kasar yang bersih dan kering 6 gelas
  5. Paku reng bamboo / jeruji sepeda
  6. Tali plastic
  7. Kaporit ½ gelas
  • Cara Perakitan
  1. Lubangi pipa PVC yang besar dan yang kecil masing-masing sebanyak 5 buah lubang dengan menggunakan paku reng bamboo atau jeruji sepeda. Pemberian lubang ini merata dari atas ke bawah pada seluruh sisi pipa. Lubangi pula semua dop PVC masing-masing 1 buah lubang.
  2. Siapkan tali plastic panjang 30 cm, buatlah lubang pada jarak 5 cm pada kedua sisi pipa yang besar. Selanjutnya masukkan ujung tali plastic untuk dibuat simpul mati dan tutup pula dengan dop.
  3. Buatlah campuran 1 gel;as pasir dan ½ gelas kaporit. Masukkan campuran ini pada pipa yang kecil dan tutup dengan dop pada kedua sisinya.
  4. Isi pipa besar dengan pasir kasar sebanyak 1 gelas
  5. Masukkan pipa kecil yang berisi campuran pasir dan kaporit ke dalam pipa besar.
  6. Isilah kembali pipa yang besar dengan pasir hingga penuh sambil diketok-ketok agar terjadi pemampatan.
  7. Tutuplah ujung pipa yang lain dengan dop PVC dan lat siap untuk digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar